Bicara masalah cinta diseputar kehidupan manusia pada
jaman sekarang khususnya pada remaja-remaja yang masih labil tentang apa itu
cinta, kenapa gue sebut labil? Udah jelas terlihat percintaan remaja pada
umumnya itu dihabiskan dengan menjalin kasih yang arah dan tujuannya gak jelas
kemana. Gue ambi contohnya pacaran. Coba sesekali loe tanya kemereka tentang
pernikahan, pasti jawab mereka : ah kejauhan ngomingin soal pernikahan, ah
belum cukup umur, ah masih sekolah, ah masih kuliah, ah nunggu penghasilan
dulu, dan ah ah ah ah yang lainnya. Disini yang membuat gue heran, setau gue
mereka yang pacaran hanya menghabiskan waktu luang mereka aja (menurut gue
sih), jalan-jalan, makan bareng, dan sebagainya. Sekilas memang indah, gue
akui. Tapi sadarkah mereka tentang keseriusan hubungan mereka pada tahap
selanjutnya? Oke kalo yang pacaran terus besok-besoknya nikah, ini masalahnya
yang pacaran tapi besok-besoknya gak jelas hubungannya, gimana itu? Masa depan
loe ancur Cuma gara-gara cowok/cewek yang dibilang pacaran tapi gak kayak
pacaran dan sebaliknya, dalam kata lain punya pacar kayak gak punya pacar.
Jadi kebanyakan,
kebanyakan nih ya yang pacaran pada jaman sekarang itu Cuma have fun doang. Disini
yang gue miris, cinta disalahartikan. Wuooohh liat aja tuh kata-kata cinta yang
semerbak mewangi meluluh lantakkan hati dan jiwa raga berhamburan
diberanda-beranda facebook, kata-katanya sih iya-iya aja masalah cinta, tapi
maknanya itu lho, sesuai gak!!! Gitu aja. Cowoknya suka ngumbar-ngumbar janji
yang kebanyakan gak ditepati, ceweknya juga (maaf) bodoh, stupid bin tolol gak
jauh beda sama cowok, mau-mau aja ceweknya digombalin gitu. Cinta sehidup
sematilah, kau adalah tujuan terakhir hidupku lah, halahhh najis nyettt, udah
basi !!! salah sedikit aja putus, ada konflik aja putus, itukah yang namanya
cinta? Katanya cinta? Kok bisa putus? Bukankah cinta itu pemersatu perbedaan? Layaknya
pelangi tuh, kalo Tuhan nyiptain pelangi itu Cuma merahhh doang, atau hijauuuu
doankkk gak bagus kan? Sama kayak cinta, cinta itu dapat membuat manusia kaya
jadi miskin, mampu membuat yang bodoh
makin bodoh lagi. Itulah The Power of Love. Cinta itu kayak api, cobalah
kendalikan api tersebut, jangan sampai api yang mengendalikan diri loe. Tiap masalah
itu udah satu paket dengan pamecah masalahnya, tinggal loe nya aja lagi
bisa-bisa nanggepin itu masalahnya kayak gimana.
Kembali kepokok permasalahan, apakah ada yang salah
dengan cintanya? TIDAK!!!! Cinta itu gak pernah salah, yang ngaku-ngaku atas
nama cinta itu yang salah. Contohnya cinta orang tua dengan anaknya, cinta Sang
Maha Pencipta dengan para makhluk-NYA itu gak pernah salah. Sampai kapan mereka
sadar tentang ketiadakjelasan hubungan mereka? Sampai kapan kegalauan mereka
berujung? Apakah cinta dua manusia ini di Rahmati oleh Tuhan? Memang dalam
sebuah hubungan itu laki-laki yang lebih dominan memiliki kekuasann untuk
memutuskan sebuah keputusan, tapi menurut gue, pada jaman sekarang kekusaan
tersebut banyak diselewengkan dengan semena-mena. Sesuka hati aja mempermainkan
perasaan, terutama perasaan wanita. Gue tau secara kasat mata wanita itu lemah,
mereka hanya menangis bila ada kata yang tidak bisa mereka ucapkan. Tapi dibalik
itu semua, secara harfiah, wanita itu kuat. Seperti ibu gue. Yang pasti itu
kekuatan do’a beliau.
Tulisan ini gue dedikasikan kepada seluruh
makhluk-makhluk yang masih rentan tentang kehidupan cintanya, khususnya kepada
wanita. Sekali lagi gue tanya, keseriusan hubungan kalian itu sampai dimana? Bukankah
ada lirik lagu seperti ini : “mau dibawa kemana hubungan kita....” iya mau
dibawa kemana hubungan kalian? Secara kasar sih hubungan ini memang gak jelas
apa tujuan yang pastinya. Adakah komitmen untuk meminang dan menjadikan kekasih
kalian itu 100% halal? Ataukah kalian (cowok) ingin mengambil “mahkota” paling
berharga dari seorang wanita? Untuk para wanita thinking as much as possible,
jangan mau dijadikan ampas kelapa oleh makhluk yang bernama cowok, pertama loe
dipetik, dikupas, diparut, diambil isinya, diperas santannya, lalu ampasnya
dibuang. Mau? Oke kalo mau silakan.
Inilah yang gue pelajari selama gue hidup, gue mencoba selalu
berhati-hati dalam memilih, gue gak mau diri gue ataupun pihak lain tersakiti
gara-gara gue. Gue udah cukup melihat potret manusia-manusia pada umumnya. Gue masih
terus belajar, berpikir, meresapi, dan mengambil sebuah kesimpulan berdasarkan
fakta yang ada di bumi Tuhan ini.
Sekali lagi, pikirkan masa depan mu, pikirkan orang tuamu.
Cinta yang hakiki itu mengalir dengan sendirinya, tidak seharusnya kita yang
mencari cinta, tapi alangkah baiknya jika cinta yang mencari dan menyelimuti dikehidupan kita.

0 komentar:
Posting Komentar