Sabtu, 20 April 2013

Filled Under:

Up To You

07.59



Bicara masalah cinta diseputar kehidupan manusia pada jaman sekarang khususnya pada remaja-remaja yang masih labil tentang apa itu cinta, kenapa gue sebut labil? Udah jelas terlihat percintaan remaja pada umumnya itu dihabiskan dengan menjalin kasih yang arah dan tujuannya gak jelas kemana. Gue ambi contohnya pacaran. Coba sesekali loe tanya kemereka tentang pernikahan, pasti jawab mereka : ah kejauhan ngomingin soal pernikahan, ah belum cukup umur, ah masih sekolah, ah masih kuliah, ah nunggu penghasilan dulu, dan ah ah ah ah yang lainnya. Disini yang membuat gue heran, setau gue mereka yang pacaran hanya menghabiskan waktu luang mereka aja (menurut gue sih), jalan-jalan, makan bareng, dan sebagainya. Sekilas memang indah, gue akui. Tapi sadarkah mereka tentang keseriusan hubungan mereka pada tahap selanjutnya? Oke kalo yang pacaran terus besok-besoknya nikah, ini masalahnya yang pacaran tapi besok-besoknya gak jelas hubungannya, gimana itu? Masa depan loe ancur Cuma gara-gara cowok/cewek yang dibilang pacaran tapi gak kayak pacaran dan sebaliknya, dalam kata lain punya pacar kayak gak punya pacar.

 Jadi kebanyakan, kebanyakan nih ya yang pacaran pada jaman sekarang itu Cuma have fun doang. Disini yang gue miris, cinta disalahartikan. Wuooohh liat aja tuh kata-kata cinta yang semerbak mewangi meluluh lantakkan hati dan jiwa raga berhamburan diberanda-beranda facebook, kata-katanya sih iya-iya aja masalah cinta, tapi maknanya itu lho, sesuai gak!!! Gitu aja. Cowoknya suka ngumbar-ngumbar janji yang kebanyakan gak ditepati, ceweknya juga (maaf) bodoh, stupid bin tolol gak jauh beda sama cowok, mau-mau aja ceweknya digombalin gitu. Cinta sehidup sematilah, kau adalah tujuan terakhir hidupku lah, halahhh najis nyettt, udah basi !!! salah sedikit aja putus, ada konflik aja putus, itukah yang namanya cinta? Katanya cinta? Kok bisa putus? Bukankah cinta itu pemersatu perbedaan? Layaknya pelangi tuh, kalo Tuhan nyiptain pelangi itu Cuma merahhh doang, atau hijauuuu doankkk gak bagus kan? Sama kayak cinta, cinta itu dapat membuat manusia kaya jadi miskin, mampu  membuat yang bodoh makin bodoh lagi. Itulah The Power of Love. Cinta itu kayak api, cobalah kendalikan api tersebut, jangan sampai api yang mengendalikan diri loe. Tiap masalah itu udah satu paket dengan pamecah masalahnya, tinggal loe nya aja lagi bisa-bisa nanggepin itu masalahnya kayak gimana.

Kembali kepokok permasalahan, apakah ada yang salah dengan cintanya? TIDAK!!!! Cinta itu gak pernah salah, yang ngaku-ngaku atas nama cinta itu yang salah. Contohnya cinta orang tua dengan anaknya, cinta Sang Maha Pencipta dengan para makhluk-NYA itu gak pernah salah. Sampai kapan mereka sadar tentang ketiadakjelasan hubungan mereka? Sampai kapan kegalauan mereka berujung? Apakah cinta dua manusia ini di Rahmati oleh Tuhan? Memang dalam sebuah hubungan itu laki-laki yang lebih dominan memiliki kekuasann untuk memutuskan sebuah keputusan, tapi menurut gue, pada jaman sekarang kekusaan tersebut banyak diselewengkan dengan semena-mena. Sesuka hati aja mempermainkan perasaan, terutama perasaan wanita. Gue tau secara kasat mata wanita itu lemah, mereka hanya menangis bila ada kata yang tidak bisa mereka ucapkan. Tapi dibalik itu semua, secara harfiah, wanita itu kuat. Seperti ibu gue. Yang pasti itu kekuatan do’a beliau.

Tulisan ini gue dedikasikan kepada seluruh makhluk-makhluk yang masih rentan tentang kehidupan cintanya, khususnya kepada wanita. Sekali lagi gue tanya, keseriusan hubungan kalian itu sampai dimana? Bukankah ada lirik lagu seperti ini : “mau dibawa kemana hubungan kita....” iya mau dibawa kemana hubungan kalian? Secara kasar sih hubungan ini memang gak jelas apa tujuan yang pastinya. Adakah komitmen untuk meminang dan menjadikan kekasih kalian itu 100% halal? Ataukah kalian (cowok) ingin mengambil “mahkota” paling berharga dari seorang wanita? Untuk para wanita thinking as much as possible, jangan mau dijadikan ampas kelapa oleh makhluk yang bernama cowok, pertama loe dipetik, dikupas, diparut, diambil isinya, diperas santannya, lalu ampasnya dibuang. Mau? Oke kalo mau silakan.

Inilah yang gue pelajari selama gue hidup, gue mencoba selalu berhati-hati dalam memilih, gue gak mau diri gue ataupun pihak lain tersakiti gara-gara gue. Gue udah cukup melihat potret manusia-manusia pada umumnya. Gue masih terus belajar, berpikir, meresapi, dan mengambil sebuah kesimpulan berdasarkan fakta yang ada di bumi Tuhan ini.
Sekali lagi, pikirkan masa depan mu, pikirkan orang tuamu. Cinta yang hakiki itu mengalir dengan sendirinya, tidak seharusnya kita yang mencari cinta, tapi alangkah baiknya jika cinta yang  mencari dan menyelimuti dikehidupan kita.

0 komentar:

Posting Komentar